Perikanan

• Data Potensi Perikanan

Potensi perikanan kecamatan Guguak cukup besar, dimana topografi kecamatan terdapat daerah baruah dan daerah ateh. Daerah baruah merupakan daerah yang memiliki sumber air baik dari mata air maupun dari sungai banyak terdapat kolam ikan dan saah yang dapat dijadikan Mina Padi. Daerah ateh memiliki kolam kolam ikan di pekarangan rumah penduduk. Kecamatan Guguak terkenal dengan pusat pembesaran Gurami yang diproduksi dari potensi kolam di sekitar rumah-rumah masyarakat. Luas area budidaya kolam sebesar 167,13 Ha dengan produksi 5680 ton / tahun. Jumlah kelompok perikanan sebanyak 48 kelompok, jumlah RTP penangkapan sebanyak 64 orang. Luas area perairan umum sebanyak 56 Ha. Dan Luas Mina Padi sebanyak 45 Ha.

• PELAKSANAAN PENYULUHAN PERIKANAN

Kegiatan penyuluhan diawali dengan pengambilan data baik primer maupun sekunder tentang potensi, kendala, permasalahan perikanan dan masyarakat perikanan di wilayah kerja. Data ini kemudian diolah dan dianalisis  guna mentukan program dan rencana kerja penyuluhan. Dari permasalahan yang ditemui penyuluh dituangkan dalam pohon masalah , masalah umum dan masalah khusus. Data yang diambil pada kegiatan pra penyuluhan ini di analisis menjadi data aktual dan data potensial. Kesenjangan data potensial dan data aktual yang melahirkan masalah inilah yang selanjutnya menentukan metoda dan materi penyuluhan apa yang dapat diterapan di wilayah kerja kecamatan Guguak ini.

Sistem penyuluhan masih menerapkan sistem LAKUSUSI yaitu Latihan Kunjungan dan Supervisi. Latihan dimana penyuluh perikanan dibekali pengetahuan, keterampilan dan skill oleh institusi pembina yaitu dinas perikanan kabupaten Lima Puluh Kota, Satmingkal BPPP medan atau dari Kementerian Perikanan dan Kelautan. Kunjungan dilakukan oleh penyuluh ke wilayah kerja, masyarakat perikanan dan kelompok binaan. Dalam kunjungan ini berbagai metode penyuluhan diterapkan, seperti pertemuan kelompok, anjangsana, pemecahan masalah pelaku utama, demcara dalan kegiatan lainnya. Sebagaimana tugas fungsi penyuluh mendampingi pelaku utama pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Kunjungan dilakukan baik dalam bentuk pertemuan rutin bulanan dan kunjungan perorangan atau anjangsana. Setiap kelompok aktif dikunjungi penyuluh dalam pertemuan rutin 1 kali dalam 1 bulan. Penyuluh menggunakan materi penyuluhan yang dituangkan dalam bentuk media penyuluhan cetak seperti leaflet, brosur dan bahan tayang. Jika tidak memungkinkan menggunakan infokus, maka bahan tayang di aplikasikan dengan kertas koran. Selama tahun 2020 tercatat sebanyak 185 kali pertemuan kelompok dan anjangsana yang penyuluh lakukan sebagaimana laporan bulanan terlampir.

1. Melakukan Pembinaan/Penyuluhan Kepada Pelaku Utama/Atau Pelaku Usaha KP
2. Menumbuhkan Kelompok Pelaku Utama Dan/Atau Pelaku Usaha KP
3. Meningkatkan Jumlah Kelompok Pelaku Utama Dan/Atau Pelaku Usaha Kp Yang Meningkat Kelasnya
4. Melakukan Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Pelaku Utama Perikanan
5. Melakukan Pendampingan Kelompok dalam Persiapan, Proses dan Setelah Mendapatkan Bantuan Pemerintah
6. Melakukan Fasilitasi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha KP Dalam Akses Informasi dan Teknologi KP yang Dibutuhkan
7. Melakukan Fasilitasi Pelaku Utama Dan/Atau Pelaku Usaha KP Dalam Akses Pasar Hasil Perikanan
8. Melakukan Fasilitasi Legalisasi Izin Usaha Mikro dan Kecil Sektor KP (UMK KP)
9. Melakukan Fasilitasi Pelaku Utama Dan/Atau Pelaku Usaha KP Dalam Akses Permodalan/Pembiayaan Usaha KP
10. Mensosialisasikan Peraturan Terkait  Kelautan dan Perikanan Kepada Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha KP
11. Melakukan Pendataan Dan/Atau Updating Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA)
12. Membuat Profil Kelompok
13. Permasalahan dan Pemecahan Masalah